[PUISI] Kelabu Rindu

Enggan beranjak, membuat gelisah kalbu

Cahaya putih melintas menakuti
Seolah tak mengizinkanku menyaksikan hujan yang tak kunjung berhenti
Juga merasakan dingin yang berembus tak pasti
Membawa terbang mimpi-mimpi

Kini aku terduduk dan diam
Menatap waktu, menunggu malam
Merenungi beberapa harapan yang karam
Lalu menulis kisah indah untuk dibaca nanti hingga usiaku tenggelam

Saat itu, bukan hanya langit yang pekat kelabu
Tapi juga rindu
Yang telah kehilangan tempat berlabuh dan mengadu
Ia sekarang bungkam selalu

Rindu tak pernah lagi bercerita
Mendekap sendiri semua derita
Menutupnya dengan hujan malam yang melenakan raga
Dan tak peduli lagi dengan dirinya yang tak berdaya

Awan kelabu belum juga pergi
Ia tampak ingin menemani rindu yang terasing sendiri
Bersama-sama menitikkan air suci
Lalu pasrah dan menghamba pada Pencipta langit dan bumi

Januari 2022

Baca Juga: [PUISI] Ruang Hampa

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mohammad Azharudin Photo Verified Writer Mohammad Azharudin

Anak muda biasa yang suka belajar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya