[PUISI] Mengotori Lisan

Apa yang dilihatnya

Tak pernah luput dari celaannya

Seolah hanya dia yang sempurna

Manusia lain dianggapnya sekadar penghias semesta

 

Arogansinya melambung tinggi

Tak pernah turun menapaki bumi

Rasanya ia akan terus meninggi

Hingga berujung hancur nanti

 

Dia tak sekali pun merenungkan

Tentang perbuatannya yang mengotori lisan

Dia tak pernah menanyakan

Apa perbuatannya disukai, atau justru direndahkan?

 

Barangkali ia tak lagi bisa sadar

Kesombongan menjalar

Selalu membantar

Merasa enggan untuk kembali belajar

 

Biaralah dia menikmati

Dalam pandangannya mungkin dirinyalah raja saat ini

Namun, semua yang dicelanya tak buta dan tuli

Lihat saja! Dia akan jatuh tanpa pernah diingat lagi

 

Maret 2022

Baca Juga: [PUISI] Senyap