[PUISI] Terlampau Layuh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Aku hanya bisa termenung dalam pekatnya malam
Menerka segala hal yang suram
Menyadari diri sebagai insan awam
Kini kucari setiap jawab dari salam
Satu per satu tanya mulai menghampiri
Menemaniku yang tengah diliputi sepi
Di bawah hujan yang tak kunjung pergi
Menetes tanpa henti, menenangkan nurani
Aku tak memiliki kuasa
Untuk dibanggakan pada seluruh penghuni semesta
Aku hanya punya berserah dalam seikat doa
Yang kulangitkan tiap selesai menghamba
Dunia kini telah benar-benar berubah
Tak ada hal yang tampak sempurna indah
Tapi banyak hal yang justru memaksaku lelah
Aku kemudian terbungkam dalam kalah
Keadilan tak lagi memesona
Ia telah penuh dengan noda
Hitam pekat membuat buta
Aku hanya menjadi saksi sebagai manusia tak berdaya
Cela yang melekat pada diri ini
Tak akan bisa sirna sebelum jiwaku beranjak pergi
Ia abadi
Menemaniku melihat keretakan negeri ini
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.