[PUISI] Mendung di Siang Hari

 Awal yang cerah berubah sedih

saat burung-burung sedang bebasnya terbang
saat pohon-pohon menari-narikan dahan
menerbangkan daun dalam irama angin
penuh nada hangat.
seketika hilang
       
bersama datangnya mendung
yang kelabu menutupi yang biru
kelabu yang menghitam, sekarang
membawakan kesedihan
yang siap meneteskan air
dalam iramanya yang rintik-rintik
        
tetes demi tetes
tanpa tahu setelahnya ada pelangi
      
tanpa tahu:
apakah siang telah menjadi sore?

Baca Juga: [PUISI] Mantra Sabar

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mohammad Heru Wiranto Photo Writer Mohammad Heru Wiranto

Penulis usia 20 tahun, yg suka coklat panas. IG @me.athlas

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya