[PUISI] Perihal Rindu

Bagaimana hidupmu di sana?

Mendengar azan magrib yang sayup-sayup terdengar lirih

Sambil memungut detik demi detik kebersamaan kita dahulu

Yang bagimu kian menguap

Namun mengendap di dadaku

Apa engkau dapat merasakan hadirku di sana?

Merasakan rinduku yang kian mengeras bagai bebatuan yang tertimbun longsor di kaki gunung itu?

Apa musim dingin di sana sanggup memadamkan kehangatan dalam jiwamu

Mampu menyiram api kenangan yang mungkin bagimu hanya kilatan masa lalu yang sangat mengganggu

Selama ini aku tiada pernah berkata jujur pada diriku, pada hatiku, bahwa aku rindu

Pada senyum dan tawa unikmu tatkala aku melontarkan kata-kata

Yang bagimu mungkin sangat berarti

Dahulu

Namun tidak selamanya

Baca Juga: [PUISI] Membiru

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Atqo F Sy Photo Verified Writer Atqo F Sy

Penulis, Editor, Penikmat Film

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya