[PUISI] Aroma Hujan

Gemericik hujan di tengah kebisuan

Menebar semerbak basah aroma hujan

Senyummu adalah kebekuan

Suaramu adalah keheningan

Bagaimana mungkin aku menyapamu

Sedang kau lebih menyukai bergelut dengan sunyimu

Bagai riuh titik hujan menyapa tanah

Bersuara namun tak mengusik sepi yang menjamah

Begitupun riak hujan yang bergemiricik lantang

Bersuara namun justru mencipta keheningan

Baca Juga: [PUISI] Balada Hujan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • erwanto

Berita Terkini Lainnya