[PUISI] Aroma Hujan
Gemericik hujan di tengah kebisuan
ilustrasi hujan dan payung (unsplash.com/Erik Witsoe)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menebar semerbak basah aroma hujan
Senyummu adalah kebekuan
Suaramu adalah keheningan
Bagaimana mungkin aku menyapamu
Sedang kau lebih menyukai bergelut dengan sunyimu
Bagai riuh titik hujan menyapa tanah
Bersuara namun tak mengusik sepi yang menjamah
Begitupun riak hujan yang bergemiricik lantang
Bersuara namun justru mencipta keheningan
Baca Juga: [PUISI] Balada Hujan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Editorial Team
Show All