[PUISI] Lupa Tanah Berpijak 

Terlanjur meninggi dengan puja-puji

Puja-puji teramat agung
Gema validasi menggaung
Hati sedang tinggi melambung
Berjalan dengan dada membusung

Kepala sudah terlanjur mendongak
Tatapan mata terangkat sejenak
Nasihat rendah hati terserak
Sebagai puing-puing kaca retak

Tampak seperti lupa tanah berpijak
Sikap angkuh memanggil dengan nyalak
Merasa sempurna tanpa cela menyeruak
Menuntut diistimewakan tanpa bisa ditolak

Baca Juga: [PUISI] Bersikukuh dengan Angkuh

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Be grateful for everything

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya