[PUISI] Persinggahan Sementara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mendung yang tak berujung
Murka yang tak berdusta
Binar matanya yang berkilat
Wajah yang selalu tertutup mendung
Ingin sekali membingkainya dengan pelangi setelah hujan
Namun apa daya, aku tak sanggup memantaskan diri
Terlalu jauh, ia yang selalu jenuh
Kemudian di suatu hari
Seperti terik mentari yang menari-nari
Seulas pelangi bertengger di matanya
Pun lengkungan yang tiba-tiba terbentuk dengan indah di bibirnya
Ia tersenyum, seperti buah yang sudah ranum
Duniaku terasa manis sekali
Meskipun ku tahu, ia hanya menjadikanku sebagai persinggahan sementara
Tapi aku tetap berusaha
Agar tidurku selalu terlelap
Agar mimpi ini tak berakhir dengan nelangsa
Baca Juga: [PUISI] Hilang di Hujan, Ditemukan dalam Kenangan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.