[PUISI] Persinggahan Sementara

Seperti terik mentari yang menari-nari

Mendung yang tak berujung 

Murka yang tak berdusta 

Binar matanya yang berkilat 

Wajah yang selalu tertutup mendung 

Ingin sekali membingkainya dengan pelangi setelah hujan 

Namun apa daya, aku tak sanggup memantaskan diri 

Terlalu jauh, ia yang selalu jenuh 

 

Kemudian di suatu hari

Seperti terik mentari yang menari-nari 

Seulas pelangi bertengger di matanya 

Pun lengkungan yang tiba-tiba terbentuk dengan indah di bibirnya 

Ia tersenyum, seperti buah yang sudah ranum 

Duniaku terasa manis sekali 

Meskipun ku tahu, ia hanya menjadikanku sebagai persinggahan sementara 

Tapi aku tetap berusaha 

Agar tidurku selalu terlelap 

Agar mimpi ini tak berakhir dengan nelangsa 

Baca Juga: [PUISI] Hilang di Hujan, Ditemukan dalam Kenangan 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Myra Laoshi Photo Verified Writer Myra Laoshi

Guru sejak 2011 Penulis dan Penerjemah sejak 2022

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera

Berita Terkini Lainnya