[PUISI] Hilang di Hujan, Ditemukan dalam Kenangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di bawah hujan rintik yang melodi
Aku terjebak dalam kenangan sepi
Ayah, dirimu, cahaya yang tenggelam
Namun di hati, cerita tak berhenti bernyanyi
Jejak langkahmu menghilang di genangan
Seakan hujan ingin menelan kenangan
Pintu waktu terkunci, kau di sisi lain
Sedangkan di sini, aku menanti dalam rindu
Pelukanmu, payung di tengah hujan
Kini kugenggam hanya bayang-bayang yang beranjak
Air mata langit, serupa air mata hati
Membanjiri ruang kosong, tanpa kata perpisahan
Di malam hujan, kenangan bergulir seperti lagu
Dering senyummu terdengar di setiap tetes air
Pernahkah kau mendengar bisikan hujan
Yang mengajakku menyusuri lorong waktu?
Ayah, kau bagai puisi yang tak kunjung usai
Hanya terdengar saat hujan menyanyikan kerinduan
Namun, meski hujan turun dan malam melingkup
Cinta kita terjalin dalam benang-benang tak terlihat
Hujan membasahi wajahku, seakan menangis bersama
Menyaksikan perpisahan yang terukir dalam gerimis
Namun, setiap titik air yang jatuh
Merupakan doa bahwa kasih kita takkan mati
Kini, hujan tak lagi tentang payung bersama
Tetapi tentang kenangan yang abadi dalam diam
Ayah, biarlah hujan mencuci kerinduanku
Sampai kita bertemu di pelukan abadi kelak
Baca Juga: [PUISI] Seniman Tanpa Karya Rupa
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.