[PUISI] Kembali

Karena Dia kukembali

Seorang pengembara berjalan di atas retakan tanah
Dalam dahaga yang kian mengoyak tenggorokannya
Ia tetap berjalan dengan kaki yang penuh darah
Berjalan mengikuti tapakan yang tiada habisnya

Tanpa pernah bertanya kepada Tuhan 'kan di mana akhirnya
Air matanya telah mengering tak bersisa
Kulitnya hangus terbakar sang surya
Peluh tiada henti membasahi tubuhnya yang kian renta

Pernah suatu kali ada yang memayunginya
Juga menghapus peluh dan darah di tubuhnya
Lalu kemudian dia siramkan air garam dalam luka yang menganga
Jangan tanya apa rasanya, tak satu tetes pun deraian itu jatuh dari matanya

Tuhan, peluklah raga sekali saja
Dalam luka yang kian mendera menjelma rasa
Langkah kian gontai dalam terpaan fatamorgana
Biarkan aku berada di sisi-Mu selamanya

Baca Juga: [PUISI] Aku dan Langkahku

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

It's Me, Sire Photo Verified Writer It's Me, Sire

A dusk chaser who loves to shout in the silence..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya