[PUISI] Kembali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang pengembara berjalan di atas retakan tanah
Dalam dahaga yang kian mengoyak tenggorokannya
Ia tetap berjalan dengan kaki yang penuh darah
Berjalan mengikuti tapakan yang tiada habisnya
Tanpa pernah bertanya kepada Tuhan 'kan di mana akhirnya
Air matanya telah mengering tak bersisa
Kulitnya hangus terbakar sang surya
Peluh tiada henti membasahi tubuhnya yang kian renta
Pernah suatu kali ada yang memayunginya
Juga menghapus peluh dan darah di tubuhnya
Lalu kemudian dia siramkan air garam dalam luka yang menganga
Jangan tanya apa rasanya, tak satu tetes pun deraian itu jatuh dari matanya
Tuhan, peluklah raga sekali saja
Dalam luka yang kian mendera menjelma rasa
Langkah kian gontai dalam terpaan fatamorgana
Biarkan aku berada di sisi-Mu selamanya
Baca Juga: [PUISI] Aku dan Langkahku
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.