[PUISI] Bias Debar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kicau burung pagi ini teramat riuh
Saling sapa hingga bergaduh
Di bawah langit mendung yang mulai mengeluh
Atas kedatangan rinai beriring gemuruh
Sekejab saja mata ini beralih
Menitikkan sendu kerna menahan pedih
Mendekap sebuah nama terkasih
Yang berlalu pergi tanpa meninggalkan dalih
Kini mega-mega nampak semakin mengabu
Hingga siang dan terik tak sudi beradu
Hanya ada hamparan jejak lalu
Yang sisakan deretan kisah berselimut debu
Tanpa sadar mata t'lah jumpai petang
Bersama lukisan jingga tersamar bayang
Membentuk rupa di lekat pandang
Dan kembali rindui jiwa yang masih terkenang
Namun satu saja yang kurasa masih benar
Bahwa sejak pagi mengantar rindu 'tuk menjalar
Aku tahu kemana arah debar
Membias pada satu nama tanpa kabar...
Baca Juga: [PUISI] Bolehkah Aku?
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.