[PUISI] Debu di Ujung Langkah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Wahai, pemilik rasa...
Apa rasanya menjadi engkau?
Mengarungi langkah seringan angin
Melukiskan senyum seteduh senja
Dan berlalu pergi tanpa sudi menoleh
Tahukah engkau, Tuan
Di sini masih ada hati tanpa purna
Memandangi sisa jejak yang tertinggal
Memunguti keping rasa yang berserak
Dan sesekali mendustai rinai yang menetes
Kisah kita telah mengering
Berganti ranting asa yang merapuh
Menanti jatuh usai patah
Merkalang tanah lalu remuk
Menjadi debu yang tersapu angin musim gugur
Debu itu melayang tanpa tahu arah
Memasrah pada hempasan yang menerjang
Tak bisa memilih utara atau selatan
Bahkan barat atau timur
Hingga terhenti di ujung langkahmu, Tuan
Ratusan kata tak mampu gantikan rasa
Meski begitu fasih terjemahkan getir
Yang mengadu pada langit malam
Meminta mega puisikan hasrat
Dari balik gumpalan kelabu bertahta mendung
Inilah syair asing di pusara fana
Dalam ejaan lama berhias tanda tanya
Tentang kisah debu di ujung langkah
Yang menyerah pada hela antari
Yerhempas jatuh dan pasrah...
Baca Juga: [Puisi] Semenandung Hujan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.