[PUISI] Pinjami Aku Pundakmu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Satu sore yang menghampar luas di langit
Kala senja memulai garis orbit
Aku terusik oleh patahan syair berbait
Dalam bias ruang hati yang kian sempit
Biru dan jingga lembut menyatu
Menunduk teduh saling padu
Dalam tatap teramat sayu
Bersama bulan kecil yang mengintip malu
Tiba-tiba aku mengingatmu
Yang belum mampu ku tepis dari kalbu
Rasa ini masih riapkan rindu
Padamu, jiwa serupa biru
Andai bisa memutar waktu
Saat dulu hanya ada aku dan kamu
Kita saling membunuh sepi yang rajai sedu
Menertawakan diri teramat merdu
Bolehkan aku memintamu kembali?
Bukan ingin menggenggam lagi
Hanya pinjami aku pundak satu hari
'tuk sekadar kuatkan sisa asa dalam diri
Egokah ini yang memanggil?
Atau hasrat yang mulai jahil
Di tengah terjangan rasa yang menggigil
Ternyata aku masih mendamba hati yang telah muskil
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.