[PUISI] Selembar Daun yang Gugur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
setelah ranting terakhir patah
aku terdiam usai gugur
berserakan bersama daun kering terdahulu
bersiap ikut mengering meski masih hijau
tersapu ke sudut halaman
didiamkan sesaat lantas dibakar
di antara tumpukan ranting dan kayu
menjelma menjadi kepul asap
.
andai aku mampu memanggil angin
merayunya datang dalam hembus
untuk menerbangkanku menemui pohon
agar yang sempat jatuh bisa kembali
bukan meminta hidup
atau menyatu utuh seperti semula
hanya ingin mengering damai
di sisi dahan pujaan
.
andai angin malah memberi beliung
akan kubiarkan lembaran daunku terseret
tersapu ke tengah terjangan badai
hingga melayang bukan lagi menuju dahan
namun pulang ke langit
memeluk samudera luas di angkasa
lantas lebur serupa debu
dan tertiup semilir
terbang ke arah pohon tua terkasih
.
akulah selembar daun gugur
bersama ranting patah
yang menanti musim berganti...
Baca Juga: [CERPEN] Titik Tersunyi
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.