[PUISI] Simfoni Kenangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
detak jam malam ini buyarkan lelapku
meminta pejam 'tuk menjauh
merelakan mimpi pergi sejenak
dari benak yang enggan berhenti memuja
pada sunyi, pada kelam dini hari
sayup terdengar ketakutan yang menyerang getar
memaksa telinga merindukan tuli
atas hingar yang tak diundang
mengisi kosong dengan hampa
pada sukma, pada hati yang ringkih
sekelebat bayangmu hadir dan singgah
hinggapi ragu yang kian samarkan rasa
memandangi getir usang dalam dada
tentang rindu tanpa surut berujung nelangsa
pada raga, pada tubuh yang menjauh
alunan nada telah sampai pada penghujung hari
menuju pagi yang mendamba mentari
namun secuil pinta masih saja inginkan senja
dalam meditasi teduh dan tenang
pada jiwa, pada ruh yang gelisah
kali ini kubiarkan malam mengukir hati
dalam kesendirian menanti pagi
bersama simfoni gerimis tentang kenangan
yang hinggap lalu terbang tanpa mampu tersentuh
olehku, oleh kita...
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.