Aku tak akan mematahkan sayap cantikmu
Dengan cengkeraman yang membatasi pergerakanmu 
Tugasku hanya menjaga kebebasan yang kau damba 
Setelah sekian lama terkurung dalam gelap gulita
Aku hanya ada, tidak untuk memaksa
Sebagai eksistensi yang tak perlu diakui keberadaannya
Cukup jadi nyaman yang mengikuti tarianmu saja 
Atau mengamati senyapmu saat memilih hinggap di suatu tempat 
Dan jika suatu hari kau siap untuk terbang lebih tinggi
Aku akan tetap jadi pendukung terbaik yang menemani 
Tersenyum bangga saat kau
terbang bebas memamerkan keindahanmu
 
Sampai saat itu datang, aku akan jadi angin 
Yang menyertaimu selalu, tanpa perlu menggapaimu
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Angin yang Tak Pernah Menangkap Kupu-kupu

ilustrasi perempuan sendirian (unsplash.com/Anton Malanin)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha 
Follow Us