Tanah membuka rahasianya, pelan
Bau getir yang jujur, tanpa hiasan
Langit baru saja menangis deras
Dan bumi menjawabnya dengan aroma pengakuan
Kuhirup dalam, bukan hanya air semata
Ada jejak basah, seperti luka yang diam-diam disiram waktu
Bau itu menusuk, bukan untuk menyembuhkan
Tapi membangkitkan sesuatu yang tak ingin diingat
Setelah hujan, dunia tampak bersih di mata
Tapi siapa tahu, hatiku masih lembab