[PUISI] Buaya Kelas Kakap

Berteriak atas rasa sakit yang meluap-luap
Terpendam sejak lama hingga bicaraku gagap
Menggambarkan sayatan yang terus hinggap
Di hatiku yang telah berkali-kali terserap
Oleh tawaran angan-angan percis menyuap
Lelaki hidung belang berlagak sigap
Melindungiku dari mulut buaya kelas kakap
Membuka tirai kepalsuannya sendiri, katanya
maaf kan cuma khilaf, dengan dalih belum siap
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.