Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Detik yang Tak Pernah Kembali

ilustrasi jam
ilustrasi jam (pexels.com/jeshoots)

Detik berdenting di dinding sunyi,
meninggalkan jejak pada jam kehidupan,
tak ada yang mampu menghentikan langkahnya.

Seperti arus sungai yang terus berlari,
waktu membawa mimpi dan kehilangan,
menyisakan bayangan di hati yang rapuh.

Ada senyum yang tertinggal di masa lalu,
dan air mata yang terhanyut bersama jarum jam,
semua menjadi kenangan yang tak bisa disentuh lagi.

Kini hanya ada langkah yang terus maju,
mengejar hari yang terus berlari,
tanpa pernah memberi kesempatan untuk kembali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us

Latest in Fiction

See More

[PUISI] Detik yang Tak Pernah Kembali

18 Sep 2025, 09:07 WIBFiction
ilustrasi merenung

[PUISI] Doa Saja Tak Cukup

17 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi seorang cewek di garis start

[PUISI] Memulai Kembali

15 Sep 2025, 20:08 WIBFiction
ilustrasi anak-anak kecil yang bahagia (freepik.com/jcomp)

[PUISI] Anak-Anak Cahaya

15 Sep 2025, 18:47 WIBFiction
ilustrasi bersedih

[PUISI] Duka Membalut Raga

15 Sep 2025, 05:04 WIBFiction
ilustrasi pasangan remaja

[PUISI] Cinta Remaja

14 Sep 2025, 21:38 WIBFiction
ilustrasi kecewa

[PUISI] Menelan Kecewa

14 Sep 2025, 05:04 WIBFiction