Hutan tak terdengar seperti manusia
Nyanyiannya seribu kali lipat lebih indah
Tak pernah kudengar umpatan
Hanya keindahan suara satwa-satwa liar yang berirama
Suara pohon-pohon kala angin membelainya
Suara riak sungai yang alirannya menyejukkan sukma
Hutan tak bisa berkata-kata
Auranya selalu terpancar tanpa meminta pengakuan
Tak pernah kudengar marah di antara puing-puing kayunya
Hanya menyisakan ranting-ranting di tanah basahnya yang wangi
Diam dan mempesona
Hutan tak mungkin menuntut
Walau bagian demi bagiannya terus direnggut
Tak pernah kudengar erangan rasa sakit di ujung bukit
Hanya terasa getaran murni saat akar-akarnya sekarat
Gejolak nyawanya berdentum menjadi buah kehancuran
Hutan tak bersenandung pada kesedihan
Bila lahannya retak, ia semata menjadi saksi
Tak pernah kudengar jeritan di sisa-sisa semak yang mulai gersang
Hanya ada kejujuran di balik kesunyiannya
Kejujuran yang akan runtuh menerpa umat manusia
