Anak pertama,
Tertindih beban berat yang tak terlihat
Luka hatinya tertutup ukiran senyuman
Kala langit mulai senyap
Dan setiap detik yang bergema
Bahunya bergetar dengan tegar
Tak ada pelukan yang menerima dukanya
Tak ada pula bahu untuk sandarannya
Hanya dirinya yang ia punya
Meski jalannya berbatu
Cinta untuk keluarga jadi pemandu
Tetap menjaga langkah demi jadi penjaga mimpi