Yang dulu pernah berbagi lelah dan rebah
Kini tak lebih sekadar cerita hambar nan basah
Segala tawa menjelma sumpah serapah
Mengendap di dada menghitam parah
Kucoba mencarimu di setiap celah
Nihil hasil yang kujumpai hanya gelisah
Kini lengang selalu bertengger merekah
Luka masih menganga tak kunjung berubah
Kita yang dulu pernah berakhir musnah
Bersisa memoar menolak menyerah
Dan aku masih memanggil namamu resah
Kendati tahu tak akan ada yang berbalik arah
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Kita yang Dulu Pernah

ilustrasi menggenggam mawar (pixabay.com/Pexels)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorYudha
Follow Us