[PUISI] Lorong Kegelapan

Bersenang ria mengabaikan moral
Menginjak-injak lemah
Mengabdi pada sang penguasa
Sang penguasa berpidato di balik podium
Apa yang tercapai hari ini bukan karena yang lemah
Namun, ambisi dan tekad para pejuang
Demi memajukan kehidupan
Untuk bersatu mengibarkan kekayaan
Sementara di lorong kegelapan
Tangan-tangan letih terulur memeluk kaki
Hati terenyuh membela hak menyerukan kecewa
Teriak mereka memohon dipadam hanyut oleh amukan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.