Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Memandangi Polah Langit

pexels/Yash Dengre
pexels/Yash Dengre

 

siang tadi...
nampak awan berlari kencang
seolah dikejar waktu
diburu deru yang menggebu
memaksa hela mengikuti detak tak beraturan

 

di penghujung sore
rintik mulai menari di balik jendela
merasa terusir dari langit
yang tak mampu lagi menampung butiran
terpedaya sesak hingga menangis

 

kuharap senja sudi hadir
bersama rona jingga yang terlukis
membayangi langit dalam semburat teduh
menenangkan gemuruh
menyambut malam yang mulai mengaduh

 

wahai malam...
sabarlah sebentar lagi
sedang kurayu senja 'tuk tinggal lebih lama
menemani kesendirian embun
menuju tetes terakhirnya pada basah

 

kini embun t'lah lenyap tanpa jejak
memasrah dalam pelukan resap
tertimbun genangan hujan
yang sebentar pergi
sebentar datang lagi, lebih deras

 

lalu aku...
hanya mampu memandangi polah langit
riuh awan yang berlari
rintik hujan yang menari
kepasrahan embun yang membisu
dan mata yang tak kunjung memejam...

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us