[PUISI] Mengapa Harus Aku Orangnya

Kukira langit yang kita tatap sama birunya
Kupikir isi kepala kita berisi doa yang sama
Terlalu banyak percaya diri yang kubungkus tanpa permisi
Kurangkai dalam mimpi seolah bahagia tinggal dinanti
Dua sejoli yang selalu tampak seiring sejalan
Jangankan kata perpisahan
Bersedih karenamu tak pernah terlintas dalam pikiran
Bagiku kamu tempat rahasiaku dijaga aman
Tempat pulang untuk hidup yang penuh beban dan kebisingan
Hari dimana hitam menjadi kawan
Kapalku yang semula berlayar seketika mendadak karam
Tenagaku terlahap habis oleh luka yang mencekam
Membunuhku dalam diam
Bak tsunami yang porak-porandakan seluruh alam
Menenggelamkanku bersama duka yang mendalam
Satu saja
Bisakah kamu ucapkan sepatah kata
Mengapa harus aku yang kau buat luka-luka?
Sementara aku yang paling giat merayu Tuhan agar hidupmu dijauhkan dari nestapa