[PUISI] Mengundang Nostalgia

Sekelibat rasa yang melintas sejenak
Layaknya angin yang lembut menyentuh wajah
Tak tampak, tak terlihat, namun terasa
Mengisi ruang kosong, hening tanpa suara
Ia datang dengan lirih, bagaikan senja
Mengundang nostalgia yang terpendam dalam jiwa
Rindu yang tak sempat terucap
Cinta yang terbungkam dalam diam
Sekelibat rasa itu melintas sekejap
Meninggalkan jejak dalam kalbu yang rapuh
Bagai bayang-bayang yang berlari cepat
Tinggalkan seribu tanya di hati yang membisu
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.