Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi minum kopi (pexels.com/cottonbro studio)

Di dalamnya samudera hatimu

Aku pernah memilih jatuh

Menyusuri dasar yang tak kunjung kusentuh

Terlampau dalam untuk bisa kurengkuh

Seluruh menggebuku luruh

Bersama bayangmu yang menjelma semu

Mustahil mulai menguasai seluruh harapku

Anehnya

Aku tidak lagi melawan

Sebab arusnya terlampau brutal

Aku pasrah dengan rasa yang tadinya keras kepala

Aku memilih tenggelam

Tak lagi berharap menemu permukaan

Kau dan segala tentangmu menjebakku dengan kejam

Aku mulai hilang akal

Tapi tak pernah berpikir licik dan dangkal

Aku mensyukuri rasaku

Meski berakhir pada bisu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team