[PUISI] Pemenang yang Terlupakan

Aku pernah berlari tanpa jeda
Dengan napas tersisa di paru-paru
Mengalahkan rasa ingin menyerah
Meski tak satu pun mata menoleh ke arahku
Kupanjat hari-hari yang terjal dan kelam
Berteman sunyi, berpeluh diam-diam
Saat dunia sibuk menyorot panggung megah
Aku menang di medan yang mereka anggap remeh belaka
Tak ada sorak, tak ada bunga dilempar
Hanya hening yang menggema di dada
Namun aku tahu betapa sakitnya bertahan
Dan betapa mahalnya air mata yang kupendam
Biar dunia lupa, biar mereka tak tahu
Kemenangan ini bukan untuk disanjung seribu
Karena di balik senyum yang tampak tenang
Ada perang yang tak sempat disaksikan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.