[PUISI] Relung Hati

Kapan waktu akan menyembuhkan?
Kapan pula aku bisa mengikhlaskan?
Seribu langkah yang kuambil 'tuk menjauh darimu
langsung raib dengan sesimpul senyuman darimu
Mau ke mana lagi aku harus pergi?
Mau cara apa lagi 'tuk hapus memori?
Melihat dirimu saja memantik harapan
yang enggan menghilang
meski terus kupadamkan
Sudahlah, Hati... Aku tak tahan lagi
Sisakanlah ruang 'tuk penghuni baru nanti
Harap-harap dirinya jauh lebih baik
yang kelak hilangkan sendu
hadirkan memori terbaik
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.