Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sebuah Nama

ilustrasi orang memotret (pexels.com/Şevval Çadır)

Saat kueja nama itu
Jiwa ini bergerumuh melepas lelahnya
Bagaimana tidak sedang kata begitu bermakna lagi juwita
Sampai asa tiada kuasa pergi dan melupa

Lantas, bolehkah kelak kusematkan asma itu
Sebagai kisah dari sebuah kadar yang tertulis rapi
Juga kasih yang harapnya selalu menetap pada sanubari
Bolehkah lantas kusebut namamu, berulang kali

Tahu 'kan bahwa aksara adalah berarti
Ia dapat menjelma selaku doa, impian, pun keyakinan
Begitu kata orang-orang mulia yang tak haus pengakuan

Jadi, rinduku telah kurapalkan pada nama yang kueja tadi pagi
Biar kau, anakku, senantiasa jadi manusia berilmu dan berbudi
Biar kau senantiasa jadi penetram sukma sampai aku menua

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Riani Shr
EditorRiani Shr
Follow Us