Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menulis surat (pexels.com/cottonbro)

Hari-hari bagai diari
kuurai segala gundah di hati
tak perlu lagi menutup-nutupi 
toh hanya pada surat ini
aku tak pernah membohongi diri.

Terkadang kuungkap afeksi
melalui kata-kata yang sejujurnya geli
tetapi tulus membagi arti
toh tak ada pembaca lain lagi
meski untuk mengulangnya agak alergi.

Malam, petang, siang, ataupun pagi
setiap saat kuteruskan surat ini
hingga tak terasa puluhan halaman terisi
dari awal mengisahkan temu yang kusyukuri
sampai kepada rindu mengungkung nurani. 

Dan surat ini
biarlah aku simpan dalam lemari
kala sudah bosan menulis kembali 
kala sudah tak ada lagi yang aku cintai
walau resah rasa tak bakal mati. 

Karena, hei
kau satu-satunya distraksi
yang tak pernah kubolehkan pergi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks

Editorial Team

EditorYudha