Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Sepinya Pagi

ilustrasi pagi (pexels.com/pixabay)
ilustrasi pagi (pexels.com/pixabay)

Mentari telah beranjak cukup tinggi
Kamarku gelap tanpa ventilasi
Aku belum membuka mata untuk menyambut hari
Pun dengan cahaya yang telah pergi

Tak ada suara
Semua masih terdiam tanpa kata
Tak ada cerita
Semua masih sibuk di alam yang tak nyata

Sejenak aku berhenti berjalan
Berjumpa dengan keresahan
Disuguhi keraguan
Aku hanya menatap, tak ada pembicaraan

Pagi di metropolitan itu masih sepi
Mungkin orang-orang mencoba mengistirahatkan diri
Mengisi energi kembali
Untuk hari esok yang sebenarnya tak begitu dinanti

Pagi tak selamanya indah
Untuk diri yang kini jauh dari rumah
Pagi tak selamanya indah
Untuk tiap individu yang terpaksa sendiri melangkah

Aku mulai kembali mengais sisa harapan
Juga mendokumentasikan kisah dalam keabadian
Merangkai mimpi di setiap jalan
Mencoba untuk tak menjadi pribadi yang stagnan

Desember 2021

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us