[PUISI] Sepotong Rindu

kukirimkan sepotong rindu padamu, Kekasih
pada sebuah amplop merah jambu yang kurekat ujungnya
bulan yang telanjang penuh dan utuh
hanya bisa menduga-duga (isi) di dalamnya
bintang yang gemar merayu menyajikan
sajak mendayu-dayu—tapi, itu bukan aku,
Kekasih
tak sedikit pun metafora menyusup
akankah kau membukakan pintu?
mengambil amplop dan mengeratnya?
mencuil sepotong rindu yang tak utuh|
atau malah menutup pintumu rapat-rapat
meski begitu aku akan tetap jatuh cinta
pada matamu yang teduh
hatimu yang laut
juga senyummu yang rekah, Kekasih
bila suatu hari cinta itu mati
percayalah bukan cintaku yang habis
tapi, kau: menghabiskan itu semua tanpa sisa
bahkan untuk sesiapa di masa depan nantinya
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.



















