[PUISI] Ketika Aku Tak Lagi Hebat

Gerak-gerik cuaca mengukir basah jalanan
Menyisakan aroma kenangan yang lembab
Aku pernah berjalan dengan getir
Berkeringat peluh di sekujur tubuhku
Harapan-harapan kecil meresap di tanah kering
Menumbuhkan rasa asam yang semakin hambar kutelan mentah-mentah
Dulu aku petani mimpi, membajak sajak-sajak tak tertulis
Memanen seutas harapan di ujung tunas abadi
Hidup bukanlah sebatas menebar benih
Kadang kita lupa, hujan juga punya batas
Dan bumi hanya menumbuhkan yang rela
Aku bukan lagi petani mimpi
Hanya penjaga waktu yang menunggu takdirnya tumbuh
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.



















