[PUISI] Sisa Rintik yang Tertinggal

Hujan turun seperti dulu,
saat kau genggam jemariku perlahan.
Kini hanya dingin yang menyentuh,
dan bayangmu yang tinggal kenangan.
Langit senja tak lagi jingga,
warnanya pudar seperti harapanku.
Di balik senyumku yang biasa,
tersimpan rindu yang tak tahu arah tuju.
Kita pernah jadi satu cerita,
dalam buku yang kini tertutup debu.
Halaman-halamannya masih kuingat,
meski tak lagi bisa kubaca bersamamu.
Waktu melangkah tanpa menoleh,
dan aku tertinggal di detik yang sama.
Menyulam harap dari sisa perih,
meski tahu akhir takkan kembali sama.
Aku belajar merelakan jejak,
meski setiap tapakmu masih membekas.
Tak semua kehilangan berarti gelap,
tapi tak semua cahaya menyenangkan dibalas.
Jika kau dengar bisik malam,
itu mungkin rinduku memanggil diam.
Tak minta kembali, tak ingin disapa,
hanya berharap kau sesekali mengenangnya.