[PUISI] Waktu Terjebak Hujan

Datang sendiri di tempat yang ramai orang dengan pasangannya
Ah, rasanya sudah bosan dengan perasaan anehnya
Semua kini terasa normal ketika aku menyusuri lorong gemerlap lampu toko
Yang mana semua sibuk menikmati quality time bersama orang yang disebut jodoh
Aku? Kenapa perlu bertanya lagi jika sedari awal sudah tahu rima ini akan dibawa ke mana
Hujan di luar kini memaksa untuk tinggal bersama dengan mereka yang berdua
Tampaknya cuaca memaksaku untuk melihat keromantisan sepasang anak manusia
Sedangkan aku masih saja sibuk mencari dia yang sibuk mendua
Hujan datang tiba-tiba seperti kamu yang pergi dengan sengaja
Di malam hari saat aku terlelap, di saat diri tak mampu berbuat apa-apa
Kamu pergi dengan meninggalkan sejuta kenangan yang siap menghujam nestapa
Sampai aku takut, hujan akan kembali membawa kenangan lara
Namun, tampaknya aku sudah berdamai dengan hujan
Seberapa derasnya dan walau diiringi suara petir bersahutan
Semua perasaan larut dalam satu kata keheningan
Hujan, bisakah kamu membawa dia kembali ke pembaringan?