[PUISI] Seperti Kekasih yang Abadi

Kebuntuan sebab buta hati

Siapa yang mengenal dirimu?
Aku
Siapa yang mencintaimu?
Aku
Siapa yang merindukanmu?
Aku
Lagi dan lagi, setiap helaan napasku selalu terjerat oleh pesonamu

Kutatap perempuan yang sedang duduk di bangku
Iya kamu
Mengira akan ada pertemuan mata
Bagaimana maksud hati terungkap?

Angin enggan menyapaku
Ia membiarkan diriku tenggelam dalam hangatnya mentari
Ia malah memakiku sebab mengulangi kesalahan yang sama

Laki-laki dungu
Mengapa berharap pada keabadian yang tak pernah ada?

Baca Juga: [PUISI] Lembayung Malam

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Rievy Putri Photo Writer Rievy Putri

Berbagi sudut pandang dalam memaknai aksara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya