[PUISI] Bahagia Tidak Harus Sempurna

Abstrak di hati dan jiwa, berakhir bahagia

Kupandang barisan awan membentang
Kulihat sekilas kedamaian terpampang
Siluet wajahmu sesaat terbayang
Kupalingkan tatapan agar tidak terkenang

Caramu mencintaiku bagai pisau bermata dua
Manis serasa gula-gula asmara
Juga pahit kelat bagai buah Maja
Lembut menggoda bermuara siksa

Angan diri terhuyung samudera rasa
Aku yang terbuai terkulai
Pedoman hidup  kusimak tanpa saksama
Jati diri meninggalkan nurani

Detik berlalu tanpa terasa
Kesempurnaan lenyap sepi bagai ilusi
Kisah asmara berbalut dusta
Menghantui dan meninggalkan tragedi

Kisah romantis berakhir tangis
Bahagia sirna entah kemana 
Nestapa menjemput dengan bengis
Kosong jiwa pikiran hampa

Menerawang menembus dimensi
Batas indera manusia terlewati
Membuka tabir sisi tersembunyi
Untuk menemukan jati diri

Masa berganti dan kini kau kembali
Memeluk dan membangun harmoni simfoni
Lidahku tercekat tak mampu mendebat
Pesonamu tetaplah tertambat 

Aku tiada peduli
Meski kembali kau sakiti
Karna kutahu
Tak selamanya langit kelabu
Tak selamanya cintamu palsu
Berharap pada janji bersama
Melalui masa sampai kita menua

Baca Juga: [PUISI] Tampak Palsu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Riza AA Photo Verified Writer Riza AA

Pria yang ingin berkarya. Ig: @faruqrizaal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya