[PUISI] Cukup Anggun

Cuplikan drama kehidupan

Bersemayam dalam legam langit malam
Tekad yang mestinya telah terpendam
Kini bersuara mengoyak senyap
Buyarkan lamunan malas pengap

Setitik cita merambati rusuk
Mengetuk dada
Gusar membuai merajuk
Melampirkan selembar asa

Pelik problematika
Matikan tarian kata-kata
Derai air mata
Membuatku masuk alam fana

Jatuh terduduk terpuruk
Melihat arogansi tertawa puas
Lemah tergolek hampir membusuk
Tak kuat batin dihinakan amat keras

Sembari kuambil pena biasa
Selembar kertas kusut tak bernyawa
Goresan tinta setengah hidup
Gemetar tangan diterangi lampu redup

Aku menulis kembali
Keresahan terpendam peti
Membeludak penuhi diri
Sayup-sayup hingga jemari lemas menari

Cukup anggun ujian batinku
Cukup untuk buatku mati suri
Namun, tak cukup buatku benar-benar mati
Aku kembali walau harapan separuh berseri

Langit masih sama membiru
Mimpi masih sama amat tinggi
Lagu-lagu masih sama mendayu
Diriku lahir kembali setelah tersandera ilusi

 

Baca Juga: [PUISI] Senyum Tak Bertuan 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Riza AA Photo Verified Writer Riza AA

Pria yang ingin berkarya. Ig: @faruqrizaal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya