[PUISI] Sewindu Selalu Rindu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam pada ruang resah
Raga teramat dingin
Apakah hujan teramat basah?
Terlampau beku ditambah deru angin
Kau menatap dengan tajam
Bukan tajam, melainkan teduh, bukan, itu bukan teduh
Runtuh, iya runtuh, karena ditemani air mata jatuh
Hatiku tersentuh menghilanglah ego kukuh
Aku berdiam selama sewindu menahan rindu
Bukan hanya itu, semenjak lahir aku tahu kau milikku
Bukan milik dia, dia ataupun dia
Hanya untukku, milikku, tentu dengan restu-Nya
Rindukanlah aku sayang, peluk aku jangan hilang
Kemarilah sayang, dekap aku dalam hangat nan gelap
Tak perlu lagi cahaya untukku
Karena temaramku, terhapus oleh warna pelangimu
Sewindu merindu?
Lebih! Karena sejak aku lahir, aku telah jatuh cinta padamu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.