[PROSA] Dunia Sadar Manusia

Pada akhirnya, kita hanyalah mikroorganisme

Bagaimana jika hidupku sia-sia?
Apakah ada yang peduli?
Tidak, kan?
Selain diriku sendiri tentunya.

Aku sadar saja sudah cukup aneh. Lalu harus dibebankan dengan menemukan tujuan hidup? Haha. Tak pernah dalam seumur hidupku aku setakut ini. Perlahan mulai menuju wujud manusia yang sesuai dengan sistem, yang tak ada bedanya antara satu sama lain.

Namun, itu lebih mudah. Aku bukan sang orang spesial yang terpilih. Tidak ada yang pernah. Orang yang berusaha untuk melawan sistem dan mencari cahaya di sana, berakhir gila. Keluarlah dari zona nyamanmu. Cari arti di dunia yang tak berarti, karena hanya kamulah yang bisa.

Apakah ada satu orang di dunia ini yang benar-benar sudah menemukan arti dari dunia ini? Yang sudah menemukan bagaimana caranya dunia ini bekerja? Cara agar dia bisa bahagia di dunia dan di akhirat? Tanpa agama ataupun dengan agama?

Dunia sadar manusia sangatlah kejam. Bahkan, tak berperikemanusiaan. Sudah kuketahui, saat dimana aku tertidur adalah hal yang paling kunikmati dari hariku. Bahkan, aksi memberi dan membantu sesama, tak ada yang menandingi kenikmatan tidur.

Jika umat manusia terus mengarah bahwa untuk menjadi sukses, kamu butuh menyakiti bahkan mengorbankan sebagian jiwamu. Percayalah, manusia akan memilih untuk tinggal di alam bawah sadarnya dan tak akan keluar lagi. Hanya karena setiap ada orang sukses akan selalu ada orang gagal. Hanya karena setiap ada orang kaya akan selalu ada orang miskin. Hanya karena selalu ada orang waras akan selalu ada orang yang gila, yang tak punya arah dan tujuan.

Dipetakan dengan teori 80/20. 80 persen orang gagal, disebabkan oleh 20 persen orang sukses. 80 persen orang miskin, disebabkan oleh 20 persen orang kaya. 80 persen orang gila, disebabkan oleh 20 persen orang waras.

Kejatuhan umat manusia tak akan disebabkan oleh nuklir, tapi oleh sistem, dimana semua orang pikir bahwa mereka bisa menemukan sukses di dalamnya. Termakan ego, digunakan 20 persen. Perhatianmu mata uang mereka, sistem dimana kita harus selalu bahagia 24/7.

Jangan bersedih. Semua akan berlalu. Bahkan, jika kita harus berperang, itu adalah perang yang sudah ditakdirkan. Bukankah seperti itu? Seperti itulah memang adanya. Hanya tinggal menunggu waktu, umat manusia akan memilih untuk hidup di bawah alam sadar mereka. Terdiam, sendiri, surga.

Baca Juga: [PROSA] Aku Terkadang Ingin Mati

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Rizky Fajar Adipratama Photo Verified Writer Rizky Fajar Adipratama

Kau hancurkan diriku saat engkau pergi Setelah kau patahkan sayap ini Hingga ku takkan bisa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya