[PUISI] Ingatan Kelam

Malam yang suram

Angin malam mulai menghempaskan rindu, yang selalu mengarah ke dirimu.

Apakah kau juga mengalami hal itu?

Kota yang bernama Jakarta seakan mulai sendu, warna-warni yang bersinar malam seketika kelabu.

Apakah egoismu masih sekeras batu?

Gedung-gedung ini menjulang tinggi ke atas, hati pun meronta-ronta kelewatan batas, memungkinkan aku menuliskan namamu sekali lagi di selembar kertas yang sering kau sebut itu sarkas.

Sudah satu setengah tahun pikiranku seperti batu yang keras dan usahaku terbatas. Cuman kamu yang membuatku seperti itu.

Ya, ini hanya untuk dirimu.

Baca Juga: [PUISI] Pahami

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Rizky Mauladi Photo Verified Writer Rizky Mauladi

Bukan siapa - siapa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya