[PUISI] Remahan Roti
Berarti walau sering tak tampak
ilustrasi remahan roti (pexels.com/Felicity Tai)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tafsir diri terlampau tinggi
Berimajinasi bak pemimpi
Prasangka roti mahal bergizi
Pendamping kopi terbit mentari
Hakikatnya hanya remahan roti
Butiran halus tak teranggap
Sebatas pembingkai sudut mulut
Rapuh gugur gampang terjatuh
Pengisi perut barisan semut
Bukan sembarang remahan roti
Terikat satu kukuh berisi
Cukup berarti setiap penikmat porsi
Taburan pelindung lapisan amunisi
Baca Juga: [PUISI] Pulang dan Rumah
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Editorial Team
Show All