[PUISI] Untuk Jiwa yang Tak Berdaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rintik tangis terdengar menghujani heningnya malam
Tersadar bahwa diri sedang merajut asa
Jeritan hati ingin berontak dengan mata terpejam
Sayup-sayup bersuara dalam pinta untaian doa
Untuk jiwa yang tak berdaya,
Kepada siapakah kau 'kan bersandar?
Saat nyawa hanya bersinggah sementara
Kala waktu telah tersita dengan sia-sia
Untuk jiwa yang tak berdaya,
Kepada siapakah kau 'kan bersandar?
Saat manusia kehilangan akal sehatnya
Kala tutur kata terucap semena-mena
Untuk jiwa yang tak berdaya,
Kepada siapakah kau 'kan bersandar?
Saat badai hidup yang entah kapan mereda
Kala hati yang terpanggil tak kunjung peka
Hanya kepada Sang Pencipta
Kau lambungkan seluruh rasa menyesak dada
Berlari mencari jati diri sejati
Membakar hangus semua ambisi
Kembali berjalan tanpa berputar arah
Perlahan-lahan pun tak mengapa
Hanya kepada Sang Pemilik Hati
Kau curahkan seluruh untaian harapan tanpa henti
Kembali berupaya mengejar tujuan kehidupan yang abadi
Mengikis iri dan dengki dalam diri
Untuk jiwa yang ingin tumbuh kembali
Untuk hati yang tak pernah kenal letih
Baca Juga: [PUISI] Epilog Paling Ambigu
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.