Nada bicaramu terdengar sumbang
Sementara isak tangisku perlahan menguncup di pelukanmu
"Aku akan baik-baik saja dan kamu pun harus demikian"
Ucapnya dengan lirih
Terdengar suara kereta yang bergegas datang menjemput setiap penumpangnya
Aku melepas pelukan itu
Tersenyum padamu
Dan bergegas menuju ambang pintu
Aku pamit untuk pergi
Namun, hanya ragaku yang pergi
Hatiku masih disini
Di kota ini
Bersamamu
Nanti kita akan sama-sama kembali
Dengan versi terbaik dari diri
Dan masih dengan harapan dan mimpi yang tak akan pernah mati
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Siapa yang Meninggalkan Kota Ini?

ilustrasi suasana di stasiun (unsplash.com/Suad Kamardeen)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorIndiana Malia
Follow Us