Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[PUISI] Dipaksa Kalah

ilustrasi rapuh (Pexels.com/Ismael Sanchez)

Perdebatan yang tak kunjung habis

Sisa waktu yang semakin menipis

Harapan-harapan yang terus saja terkikis

Mengundang tangis

Aku tak dapat melawan

Tidak! Bukan karena ketidakberdayaan

Bukan juga karena aku hanya sendirian

Aku dipaksa untuk ikhlas menerima tiap makian

Masih nihil empati

Masih penuh arogansi

Diharamkan bagiku mengingatkannya akan karma yang pasti

Tugasku hanya diam dan tersenyum tanpa arti

Semua telah terungkap sempurna

Tak berguna lagi tabir dusta

Juga tangis yang tak nyata

Kini aku telah dapat membaca

Cukup sudah!

Aku benar-benar lelah berdarah

Habis kesempatanmu memaksaku kalah

Waktu telah memintaku untuk segera melangkah

Banyak hal yang masih butuh pengorbanan

Aku tak mau membuang energiku tanpa alasan

Aku masih ingin menyapa harapan

Bersama tulusnya sebuah senyuman

November 2021

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us