[PUISI] Kita yang Sebatas Pernah 

Dulu, aku dan kamu adalah kita

Kita yang sebatas pernah
Hanya pada satu musim itu
Aku dan kamu
Pernah menjadi kita

Mendekap elegi di lautan duka
Mencumbu derai tawa di episode bahagia
Merenung diri dibakar mentari
Mencuri warna senja petang hari

Beribu kali sayang
Kita tak pernah ditelan malam
Tak berkesempatan menyimpan,
sekotak detak jantung dan pasokan udara
Pada bulan dan langit berbintang

Kita yang pernah, lagi-lagi
lupa
Menyiram bara di palung dada
Melunakkan batu di tengkorak kepala

Menghitung detik waktu
Lembar kisah cinta kita menjadi abu
Dua keping hati pecah berderai
Kita saling berperang, namun
sama-sama kalah, dan
mati kepayahan

Kita yang sebatas pernah
Adalah aku dan kamu
Di persimpangan jalan
Sepotong kenangan

Baca Juga: [PUISI] Menunggu hingga Bertemu

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Silvi Rohmah Photo Writer Silvi Rohmah

Write, wrote, written. I am writing. Help me to be a good pen's friend.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya