[PUISI] Bagaimana Aku Harus Menafsirkan Wajahmu

Ada berjuta misteri dibalik cemerlang wajahmu

Bagaimana aku harus menafsirkan wajahmu
Di balik kanvas yang ditetesi hujan?
Hanya gurat alismu
yang masih mengeja kata
Terbata-bata
bahkan nyaris tak terbaca
Hingga aku lupa
Kau mengeluh bahwa: bulan sedang gerhana

Bingkai lukisan ini
hanya menorehkan rambutmu
berbau mimpi
lalu kita mengutuk kabut
yang membikin hujan
tak pernah berhenti

Baca Juga: [PUISI] Jeritan Suara Waktu, Puisi Kesakitan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Umar Mubdi Photo Writer Umar Mubdi

Kandidat Master of Arts di Collegium Civitas, Warsaw

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya