[PUISI] Pesta Air Mata
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malam semakin pekat
Gerakan jarum jam terasa berjalan lambat
Rindu dan sendu perlahan datang merambat
Melengkapi sepi yang terasa begitu lekat
Perlahan seluruh kenangan ikut mendekat
Kedua sudut mataku basah
Seperti menumpahkan seluruh perih dan gundah
Mengulang kembali tanya-tanya bersalah
Memanggil resah yang disangka telah jauh punah
Hatiku masih terbelah
Alunan lagu bernada ceria
Memancing otakku menyalakan lagu sendu di dalamnya
Menertawai senyum-senyum yang bersandiwara
Malam memang tidak mengizinkan manusia berpura-pura
Aku terlarut di dalam pesta
Pesta kehilangan yang dia ciptakan begitu megahnya
Perayaan meriah berhias air mata
Diiringi puluhan lagu merana
Tidak ada dansa maupun dekorasi bergaya
Hanya ada kobaran kenangan dan mimpi yang tak lagi bernama
Bersama kita yang telah tewas tertelan dusta
Baca Juga: [PUISI] Tersesat dalam Kenangan
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.