[PUISI] Binar Matamu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bukan tentang waktu yang mengalir lembut
Bukan tentang kehidupan yang dengan gemulai membungkus cakrawala
Aku berpijak diam dalam selimut angin malam
Pada sejuknya hujan November
Butiran cahaya yang melebur tersapu ombak
Dan kamu yang duduk memeluk lutut di bibir pantai yang tenang
Aku di sini merangkai majas dalam aksara
Pintu dunia baru telah terbuka lebar
Kulukis wajahmu dalam tiap bait syairku
Ketika kupejamkan mata, menikmati dinginnya musim hujan, kau bahkan terasa ada di dekatku
Pancarona terumbu karang berbinar di pelupuk matamu
Bahkan sampai hari ini, aku masih bisa tersenyum bersama merdunya gemerincing hujan
Di tengah hamparan laut luas, seperti kapal yang mendarat di pelabuhan, matamu memancarkan satu tujuan di tengah panjangnya sebuah perjalanan
Aku juga ingin sekuat dirimu. Ingin melakukan banyak hal sepertimu
Kamu yang tenggelam dalam semburat senja
Menghirup aroma kehidupan dan dibuai suara denting jam kuno
Bentangan langit biru yang terus tersenyum padamu
Dan bumi yang juga tahu bahwa kamu memang istimewa
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.